01
Eksplorasi
Hindia Belanda
Pelaut seperti Jan Carstenszoon pada abad ke-17 telah mencatat adanya pegunungan tinggi yang tertutup salju di tengah pulau Papua padahal letaknya di khatulistiwa. Bangsa Eropa menyebut kawasan ini dengan terra incognita yang berarti daerah yang belum terpetakan. Ekspedisi yang dipimpin Hendrikus Albertus Lorentz pada tahun 1909, berhasil melakukan kontak dengan suku di pedalaman Provinsi Papua Pegunungan, ekspedisi ini saat itu sedang mencari jalur mencapai Puncak Wilhelmina (sekarang disebut Puncak Trikora) yang terjal dan tertutup salju. Anggota ekspedisi tersebut beristirahat dan melihat prosesi adat di perkampungan suku Pesechem atau Pesegem (Nduga). Namanya kemudian diabadikan dalam nama Taman Nasional Lorentz. Setelah ekspedisi tersebut, dilakukan banyak ekspedisi lain oleh de Bruyn, Franssen Herderschee, Karel Doorman, dan lain-lain.

Orang Dayak dari Kalimantan
berbaris di suatu sungai di Lembah Baliem sehingga bisa dilintasi anggota ekspedisi Archbold.
Ekspedisi oleh van Overeem dan Kremer tahun 1920 berhasil menemukan Lembah Swart (sekarang Lembah Toli di wilayah Tolikara) beserta suku Lani yang tinggal disana. Ekspedisi ini kemudian menemukan Danau Habema dan berhasil mencapai Puncak Wilhelmina dari sisi utara. Lembah Baliem yang dihuni suku Dani ditemukan secara tidak sengaja dari pesawat terbang oleh ekspedisi yang dipimpin Richard Archbold dari Museum Sejarah Alam Amerika di tahun 1938. Ekspedisi ini diperkuat oleh puluhan tentara Belanda beserta orang-orang Dayak sebagai pemikul barang. Bangsa Belanda menyebut Lembah Baliem dengan Groote Vallei atau "Lembah Besar".
Mitchel Zuckoff dalam bukunya Lost in Shangri-La tahun 2011 mengungkapkan, pada masa Perang Dunia II wilayah ini belum banyak dipetakan. Geografinya berupa pegunungan tinggi yang berawan dan hutan lebat ditambah suku pedalaman yang tidak familier banyak memakan korban. Salah satu insiden yang terkenal terjadi pada 13 Mei 1945 oleh pesawat Gremlin Special yang menabrak tepi gunung di Pass Valley, lebih tepatnya di Uwambo, Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo. Operasi khusus kemudian dikirimkan dan tiga orang berhasil diselamatkan. Kisah mereka bertahan hidup masuk berita di tahun itu.

Kopral Margaret Hastings
salah satu korban selamat dari insiden Gremlin Special tahun 1945 bersama penduduk suku Yali dan Dani di utara Lembah Baliem.